Ciri khas lovebird adalah dipelihara berpasangan, oleh karena itu penentuan jenis kelamin merupakan hal yang penting sebelum memeliharanya. Penentuan lovebird jantan dan betina akan menjadi lebih penting apabila dimaksudkan untuk tujuan penangkaran. Sepasang lovebird yang sejenis kelamin tentu tak mungkin berkembang biak dalam penangkaran. Jadi, penentuan jenis kelamin menjadi pengetahuan dasar yang mesti dipahami oleh pembudidaya dan pehobi lovebird.
Cara membedakan jenis kelamin lovebird tergantung dari jenis lovebird. Ada yang mudah dikenali namun ada pula yang susah untuk dibedakan. Penentuan jenis kelamin ini juga akan semakin susah jika lovebird masih muda atau anakan. Menurut para pehobi burung, jenis kelamin lovebird mulai dapat dikenali setelah kira-kira berumur lima bulan. Cara mengenalinya bisa menggunakan cara sederhana sampai cara ilmiah. Ciri-ciri yang sering digunakan untuk mengenali jenis kelamin lovebird, antara lain :
1. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh sering dijadikan sebagai patokan untuk menentukan jenis kelamin lovebird. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh lebih kekar dan lebih berat daripada lovebird jantan. Namun, patokan seperti ini tidak mutlak sifatnya karena perkembangan setiap lovebird berbeda-beda. Bisa jadi ukuran tubuh jantan malah lebih kecil dari betina karena pembawaan lahir, penyakit atau perbedaan pemeliharaan.
2. Warna
Warna yang dimaksudkan disini mengacu pada gelap terang warna bulu lovebird dan bukan mengenai perbedaan warna bulu pada beberapa bagian tubuh yang berbeda antara jantan dan betina. Pada umumnya, lovebird jantan mempunyai warna lebih terang daripada lovebird betina. Walaupun begitu, perbedaan gelap terang ini tidak selamanya benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
3. Cara bertengger
Cara bertengger adalah ciri yang sangat sederhana untuk menentukan jenis kelamin lovebird. Cara ini digunakan berdasar kebiasaan cara bertengger yang dilakukan lovebird. Lovebird betina bertengger dengan jarak antar kaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan. Hal ini tentu tak dapat dilakukan untuk mengenali satu ekor burung karena harus ada pembandingnya untuk membedakan jarak kaki antara burung satu dengan yang lain saat bertengger.
4. Bentuk ekor
Mengenali jenis kelamin lovebird dapat dilakukan dengan cara melihat ciri ekornya. Lovebird betina biasanya mempunyai ekor dengan bentuk yang lebih rata dibandingkan ekor lovebird jantan. Bentuk ekor lovebird jantan cenderung agak meruncing.
5. Membuat sarang
Pembuatan sarang lebih dominan dilakukan lovebird betina dibanding lovebird jantan. Cara membuat sarang lovebird adalah dengan cara mengigit-gigit diluar sarang pada cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan mengambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang. Di sisi lain, lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Meskipun demikian demikian, kecenderungan penentuan jenis kelamin dengan cara ini juga sepenuhnya tidak mutlak karena ada juga lovebird jantan yang aktif mengumpulkan bahan sarang.
6. Perabaan pada tulang pubis (supit urang)
Para pehobi biasanya mengenali jenis kelamin lovebird dengan cara meraba supit urangnya. Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, supit urang lovebird betina lebih lentur dan jarak antara kedua tulang tersebut melebar karena pengaruh hormonal. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual betina sedang aktif.
7. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy
Jenis kelamin lovebird bisa diketahui dengan menggunakan alat yang dinamakan laparoskopi. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu, dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Pada bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoskopi untuk melihat ada tidaknya ovarium (indung telur). Jika ada ovarium, lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
8. Pemeriksaan DNA
Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird ialah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bagian lain dari burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan kimia tertentu dan proses lebih lanjut, hasilnya dipotret dengan polaroid. Apabila foto tersebut terlihat dua pita, maka lovebird tersebut dipastikan berkelamin betina. Akan tetapi, jika terlihat hanya satu pita maka dapat dipastika lovebird tersebut jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya akurat. Namun biaya untuk uji DNA sangat mahal. Selain itu, di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasa untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.
9. Pasangan sejenis juga bercumbu
Jangan tertipu oleh lovebird yang kawin, karena lovebird yang kawin belum tentu lovebird tersebut jantan dan betina. Bisa jadi lovebird tersebut jantan semua atau betina semua. Cirinya adalah jika kira-kira dua minggu setelah kawin lovebird tersebut tidak juga bertelur, berarti lovebird tersebut jantan semua dan sebaliknya jika lovebird tersebut bertelur lebih dari 6 telur, kemungkinan lovebird tersebut adalah betina semua.
Perbedaan antara pasangan jantan-jantan atau betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku tersebut hanya dimiliki lovebird betina. Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya, sedangkan betina yang disuapi. Akan tetapi, hal ini tidak selalu benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan. Anggapan bahwa lovebird betina memiliki paruh lebih kecil dibanding lovebird jantan juga merupakan sesuatu yang belum pasti. Selain itu, anggapan bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing juga tidak selalu mutlak benar.
10. Perilaku memuntahkan makanan
Perbedaan perilaku dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan jenis kelamin. Lovebird betina ditandai dengan sifatnya merobek kertas yang ada di kandang dan memasukkan ke dalam bulu. Di sisi lain, pejantan lovebird biasanya terlihat menyuapi atau memuntahkan makanan yang dilumatnya. Tetapi perilaku ini juga tidak bisa menjadi indikasi akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar